Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

image

Bertempat di Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar, Rabu, 8 Mei 2024 kemarin Martha Tilaar Group menerima 11 spesies tanaman langka dari BRIN. Tanaman langka yang terancam punah tersebut diserahkan langsung oleh Dr. Andes Hamuraby Rozak selaku Kepala  Pusat Riset Botani Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar.

Kesebelas spesies tanaman langka tersebut terdiri atas Calliandra, Chestnut, Culilawan Bark, Rainbow Eucalyptus, Red Wood, Arabica Coffee, Fragrant Ginger, Red Meranti, Syzygium, Teijsmanniodendron, dan Cassine, dengan total keseluruhan tanaman sebanyak 133 buah. Nantinya, tanaman-tanaman langka ini akan ditanam di Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar yang berlokasi di Parung Kuda, Sukabumi.

“Kami berharap tanaman langka yang kami serahkan kepada Martha Tilaar Group bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di Kampoeng Djamoe Organik mengingat statusnya sekarang sudah sangat langka, bahkan terancam punah. Semoga keberadaan tanaman tersebut di sini bisa lestari dan terjaga,” jelas Dr. Andes Hamuraby Rozak.

CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh BRIN. “Kami bersyukur atas kepercayaan yang diberikan dan kesempatan untuk bisa berkontribusi pada kelestarian 11 spesies tanaman langka. Hal ini sejalan dengan salah satu dari pilar perusahan kami, yaitu Beauty Green. Keanekaragaman hayati dan budaya juga selalu menjadi concern kami karena kami berkomitmen untuk memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia untuk menghasilkan produk berkualitas hasil inovasi.”

Sejak awal berdiri, Martha Tilaar Group konsisten memang konsisten menggali kearifan budaya lokal, meriset secara serius berbagai TOKA (Tanaman Obat, Kosmetik dan Aromatik), dan bahkan membudidayakan pengembangan tanaman-tanaman tersebut melalui Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) Martha Tilaar. Riset dan penelitian akan berbagai bahan alami asli Indonesia juga telah lama dilakukan melalui Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC). Tak hanya itu saja, MTIC juga mengembangkan dan memproduksi bahan aktif alami yaitu Ekstrak Plantasens Berto yang menggunakan hasil sumber daya alam Indonesia, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk ekspor. Ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor. Sementara untuk ekspor ke luar negeri, PT Martina Berto Tbk (salah satu unit usaha dari Martha Tilaar Group) bekerja sama dengan Clariant, sebuah perusahaan bahan baku terkemuka di dunia.

Kerja sama antara Martha Tilaar Group dan BRIN sendiri telah terjalin lama. Pada tahun 2012 keduanya memulai kerja sama dengan penandatanganan MoU mengenai Kerja sama Eksplorasi, Identifikasi, dan Domestikasi Anggrek Coelogyne marthae S.E.C Sierra dalam rangka mendapatkan, serta mengembangkan potensi dari bunga anggrek Coelogyne marthae S.E.C. Sierra. Kini, kerja sama itu dipererat dengan penanaman tumbuhan langka dari BRIN di Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar.

IMG